Minggu, 17 November 2019

Hati Manusia (Part 1)





Firman Allah dalam Alkitab mengatakan, "Dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang."
Dosa dapat dilambangkan sebagai binatang-binatang yang tertera pada gambar yang terdapat di bawah ini.

  • Congkak

Burung merak mempunyai bulu yang indah dan sangat menarik. Tidak ada burung lain yang seindah itu. Tetapi sayang, ia suka sekali memamerkan keindahannya, sehingga ia menjadi lambang kecongkakan. Sifat congkak atau sombong biasanya dianggap sebagai kekurangan yang tidak berarti, padahal sebenarnya hal itu merupakan salah satu dosa yang utama. Tinggi hati, sombong, congkak dan angkuh adalah dosa. (Bacalah Amsal 6:16-17; 16:5; 21:24; yakobus 4:6)

  • Keras Kepala

Kambing terkenal sebagai binatang yang keras kepala. Ia sangat sukar dibimbing, yang dipikirkan hanya satu yaitu bagaimana memuaskan hawa nafsu. Sifat manusia yang hanya ingin menuruti kemauannya sendiri saja digambarkan sebagai kambing. Keras kepala, bandel, bebal dan membangkang adalah dosa. (Bacalah Roa 3:11-12; Amsal 14:12)


  • Hawa Nafsu

Babi adalah binatang yang paling rakus, najis dan kotor. Di sini babi digunakan untuk menggambarkan kekotoran, kenajisan, dan kerakusan manusia. Umumnya manusia yang berdosa suka mengucapkan kata-kata kotor, menceritakan cerita-cerita cabul, serakah terhadap harta, kekuasaan dll. Ini semua adalah dosa yang menajiskan kita di hadapan Allah. (Bacalah Keluaran 20:14; Galatia 5:19-21; Efesus 4:29)


  • Malas

Kura-kura adalah binatang yang sangat lamban. Ia tidak suka dinasihati. Kalau ia didorong untuk lebih cepat bergerak, ia mendongkol lalu berhenti dan memasukkan kepalanya ke dalam batoknya. Disini kura-kura digunakan untuk menggambarkan sifat manusia yang malas dan acuh tak acuh. Malas, acuh tak acuh, lalai dan lengah adalah dosa. (Bacalah Amsal 6:6-11: 19:15-16; Matius 25:24-30; Yakobus 4:17)


  • Marah

Harimau adalah binatang buas yang sangat kejam. Ia tidak mempunyai belas kasihan terhadap mangsanya. Karena itu amarah, kebencian, dendam, kekejaman, baik yang dinyatakan maupun yang dipendam di dalam hati. Dalam hati kita ada sifat marah, cemburu dan benci, kemarahan yang tak mau mengampuni, cemburu dan kebencian adalah dosa. (Bacalah Amsal 19:19; 27:4; Matius 5:22; Efesus 4:31)


  • Bohong

Ular adalah biatang yang tidak mempunyai kaki, tangan, sayap atau pun sirip. Kekuatan yang luar biasa terletak pada batang tubuhnya yang tampaknya lemah, serta bisa yang dapat mematikan yang tersimpan dalam mulutnya. Maka tepatlah bila ular menggambarkan manusia yang dengan kata-kata manis menipu dan mengkhianati sesamanya, semata-mata untuk mendapat keuntungan bagi dirinya sendiri. Bohong, tipu muslihat, fitnah, munafik, saksi dusta, dan mengadu domba adalah dosa. (Bacalah Keluaran 20:16; Amsal 19:9; Yakobus 3:2-10; Efesus 5:3; Wahyu 22:15)


  • Mencuri

Serigala adalah sejenis anjing liar yang sifatnya sangat licik, ganas, kejam, rakus, dan suka mencuri. Sifat-sifat ini juga ada di dalam hati manusia. Manusia sangat pandai mencuri, bukan hanya barang-barang saja, melainkan hak dan jabatan orang lain. Mencuri, mencopet, memeras, merampas, curang dan korupsi adalah dosa. (Bacalah Keluaran 20:15,17; 21:16; Yohanes 3:19-20)


  • Iblis

Masih banyak lagi sifat-sifat orang berdosa yang dapat digambarkan dengan binatang. Tetapi semuanya itu dinyatakan dengan gambar iblis, yang mengendalikan sifat-sifat jahat itu. Dalam Alkitab dinyatakan bahwa Iblis adalah pembunuh, pembohong dan seteru yang menyesatkan segala isi dunia. "Barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis." Betapa parah keadaan orang yang dibelenggu oleh dosa serta dikuasai Iblis! (Bacalah Yohanes 8:44; Matius 13:39; Efesus 4:27; 1 Yohanes 3:8; Wahyu 12:9; 21:6-8)


  • Mata Hati


Mata yang buta tidak dapat melihat sesuatu. Hanya orang yang sadar dan celik matanya, dapat melihat keadaan sekelilingnya. Tetapi mata, biarpun celik, tidak dapat melihat apa-apa dalam tempat gelap. Bukan hanya kegelapan dosa yang membutakan mata hati kita. Iblis juga berusaha sekuat-kuatnya untuk membutakan mata hati orang agar cahaya dari Allah tidak dapat masuk untuk meneranginya. (Bacalah Matius 6:22; Roma 1:21; II Korintus 4:3-4; I Yohanes 2:11)

  • Suara Hati

Bintang melambangkan hati nurani atau hati kecil kita. Dalam hati kita, sering timbul suatu suara yang menyadarkan kita akan apa yang benar dan yang patut kita perbuat. Suara itu dinamakan suara hati. Kalau kita sering mengabaikan teguran atau nasihat suara hati kita dan kalau kita membiarkan dosa tetap bercokol di dalam hati dan hidup kita, suara hati kita akan dibungkamkan. Suara hati kita akan berhenti memberi peringatan tentang apa yang benar dan apa yang salah. (Bacalah Roma 6:23; 2:5-6, 15; Titus 1:15; Efesus 2:1-2; Efesus 4:17-19 "Perasaan hati dalam Alkitab berarti suara hati")



Sumber : Hati Manusia, terbitan Kalam Hidup

Selasa, 05 November 2019

Injil Empat Berganda - Makna Logo Gereja Kemah Injil Indonesia

Seperti apa gambaran Yesus yang asli, yang sesungguhnya?
Apakah Anda ingin mengetahuinya?
Inilah dia, "potret" Yesus yang dapat kita lihat sekarang.


Pada tahun 1887, A.B. Simpson mendirikan sebuah gerakan misi dunia, the Christian and Missionary Alliance, yang akhirnya melahirkan Gereja Kemah Injil Indonesia. Logonya beberapa kali mengalami perubahan seiring waktu. Namun, yang tidak pernah berubah adalah empat simbol yang kita kenal sebagai "INJIL EMPAT BERGANDA"

Injil Empat Berganda yang menjadi ciri khas C&MA atau GKII, sebagaimana yang dikenal sekarang di Indonesia, diwariskan kepada kita oleh A.B. Simpson.
Menurut Simpson, pribadi Kristus dapat dijelaskan dengan empat simbol: SALIB, BEJANA PEMBASUHAN, BULI-BULI MINYAK, dan MAHKOTA. Keempat simbol itu bukanlah gambaran dari sebuah gereja atau organisasi.

"KEEMPATNYA ADALAH GAMBARAN TENTANG KRISTUS".


  • SALIB : YESUS JURUSELAMAT


Pada era Perjanjian Lama, orang-orang Yahudi mengorbankan seekor domba tidak bercacat di Bait Allah untuk mengganti dosa-dosa mereka. 

A.B. Simpson memberikan kepada kita sebuah SALIB untuk mengingatkan kita bahwa YESUS adalah JURUSELAMAT kita.

"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah Para Rasul 4:12)

  • BEJANA PEMBASUHAN : YESUS PENGUDUS

Ini bukanlah cawan, sebagaimana yang dikira banyak orang, melainkan bejana pembasuhan yang terdapat dalam Bait Allah. 

A.B. Simpson memberikan kepada kita sebuah BEJANA PEMBASUHAN untuk mengingatkan kita bahwa YESUS adalah PENGUDUS kita.

"Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya." (1 Tesalonika 5:23-24)

  • BULI-BULI MINYAK : YESUS PENYEMBUH

Buli-buli digunakan untuk menyimpan minyak. Pada zaman dahulu, sebelum antibiotik ditemukan, minyak digunakan sebagai obat oles untuk menyembuhkan orang-orang sakit.

A.B. Simpson memberikan kepada kita sebuah BULI-BULI MINYAK untuk mengingatkan kita bahwa YESUS adalah PENYEMBUH kita.

"Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya ... dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh." (Yesaya 53:4-5b)

  • MAHKOTA : YESUS RAJA YANG AKAN DATANG

Pada zaman dahulu, sebuah mahkota dipasang di kepala raja sebagai simbol otoritas dan pemerintahannya. 

A.B. Simpson memberikan kepada kita sebuah MAHKOTA untuk mengingatkan kita bahwa YESUS AKAN KEMBALI dan DIALAH RAJA kita YANG AKAN DATANG.

"Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (Kisah Para Rasul 1:11b)


Lirik lagu Sekolah Minggu yang menjelaskan mengenai arti Injil Empat Berganda.

Judul lagu : Siapa Dia?
https://youtu.be/J08AIMhHEPs

Siapa Dia yang aku sembah?
Siapa Dia yang aku puji?
Siapa Dia yang aku cinta?
Siapa Dia yang kunantikan Dia yang s'lamatkan jiwaku
Dia yang kuduskan hatiku
Dia yang sembuhkan tubuhku
Dia Raja yang akan datang Refrein:
Aku 'kan c;ritakan
Yesus Kristus nama-Nya
Juruselamatku, Pengudus,
dan Penyembuh
Dan Rajaku yang mulia Aku mau pergi memb'ritakan
Injil-Nya
Agar s'luruh jiwa percaya kepada-Nya
Dan diselamatkan

Lirik : Eric Maxey



Logo resmi GKII terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Surat Pendaftaran Ciptaan No. 035075, 9 Juli 2007). Logo tersebut adalah Injil Empat Berganda dalam dua lingkaran: lingkaran besar melambangkan Allah yang Mahakuasa (Omnipotent), Mahahadir (Omnipresent), serta Mahatahu (Omniscient) dan lingkaran kecil Melambangkan GKII Kesatuan. Beberapa warna ditambahkan belakangan untuk menegaskan keunikan tiap aspek dari Injil Empat Berganda dan mempermudah pengajaran kepada umat. Status hukum logo resmi GKII juga makin diperkuat melalui Putusan Pengadilan Negeri Makassar (Nomor 1/Pdt.Sus-HAKI/2017/PN Niaga Mks) pada Juni 2017.

Sumber : Injil Empat Beganda Makna Logo Gereja Kemah Injil Indonesia dan Siapa Dia Pelajaran Injil Empat Beganda Untuk Anak-Anak, terbitan Kalam Hidup




Minggu, 03 November 2019

Binatang Darat dalam Alkitab


  • Ular
Ular beludak pasir

Ular empat kata Ibrani dan dua kata Yunani diterjemahkan "ular". Di seluruh Palestina ditemukan berbagai janis ular. Sebagian besar tidak berbahaya. Tetapi semua ular yang disebutkan dalam Alkitab mengacu pada ular-ular berbisa. Kemungkinan besar jenis "ular berbisa" yang disebutkan dalam Bilangan 21 ialah ular beludak Karpet atau ular beludak Sisik Gergaji, yang kadang-kadang banyak sekali jumlahnya dan terkenal agresif. 
  • Kalajengking

Kalajengking sangat terkenal karena pada ekornya terdapat sengat yang digunakan untuk melumpuhkan atau membunuh korbannya. Di Palestina ada kira-kira dua belas jenis kalajengking, tetapi tidak ada seekorpun yang sengatannya dapat membunuh manusia yang sehat, walaupun sengatannya itu menyakitkan.
  • Rusa dan Kijang
Kijang yang mempunyai sepasang tanduk berbentuk lira

Rusa dan Kijang binatang liar pasti merupakan sebagian besar persediaan daging hewan untuk pangan di daerah pedesaan. Jenis yang paling umum ialah rusa, kijang, dan kambing hutan (Nubian Ibex). Rusa jantan, rusa betina, dan kijang dijadikan lambang kecepatan, keanggunan dan keluwesan oleh para penulis Alkitab (Kidung Agung 2:8-9)
  • Keledai dan Bagal


Keledai dan bagal keduanya jenis hewan beban, untuk mengangkut muatan. Keledai dan bagal kakinya kuat dan mampu membawa beban yang berat; selain itu masih dapat makan di tempat-tempat yang sulit dan gersang, sedangkan kuda tidak. Orang Ibrani - bahkan orang kayanya juga - mengendarai keledai dan bagal. Mesias menyatakan pemerintahan-Nya yang penuh damai sejahtera itu dengan datang kepada umat-Nya sambil mengendarai seekor keledai (Zak 9:9, Mark 11)
  • Kuda

Walaupun orang Ibrani sudah mengenal kuda semasa mereka tinggal di Mesir, lama setelah Daud memerintah sebagai raja barulah orang memelihara kuda di Israel. Sebagai hasil suatu kemenangan, Daud mempertahankan sejumlah kuda untuk 100 kereta perang. Kuda secara ajek digunakan dalam Alkitab sebagai simbol kekuatan perang yang cenderung dijadikan andalan, padahal seharusnya mereka mengandalkan Allah (Yes 31:1). Kuda adalah milik para raja dan bangsawan, tidak pernah menjadi milik rakyat jelata.
  • Domba dan Kambing

Domba dan kambing penting bagi perekonomian bangsa dan juga perekonomian setiap orang sejak zaman dahulu. Kedua jenis hewan ini merupakan hewan utama sebagai kurban persembahan di Bait Allah dan Kemah Suci. 
  • Unta

Unta yang disebut dalam sebagian besar kisah PL ialah yang berpunuk satu, sejenis unta Arab yang yang paling cocok di padang gurun yang panas. Raja Salmaneser III dari Asyur menerima unta-unta itu sebagai upeti.
  • Hewan-Hewan Pemangsa
Beruang Siria

Hewan pemangsa seperti singa, beruang, serigala, rubah, jakal. Di dalam PL singa tersebar luas di Palestina dan di negeri-negeri sekitarnya. Singa dapat menjadi ancaman yang serius bagi manusia dan ternaknya. Menjelang zaman PB, singa sudah jarang ditemukan. Beruang hidup dari buah-buahan, akar-akaran, sarang lebah, sarang semut, telur - bahkan hampir segala sesuatu dimakannya. Kelaparan dapat membuat beruang menerkam seekor anak domba dari antara kawanannya (1 Sam 17:34) Tuhan Yesus menggunakan gambaran yang lazim mengenai "serigala yang buas" untuk menggambarkan nabi-nabi palsu yang menyerang "kawanan" umat-Nya (Mat 7:5).


Sumber: Handbook To The Bible, terbitan Kalam Hidup

Jumat, 01 November 2019

Unggas dalam Alkitab


  • Burung Merpati dan Burung Dara

Burung dara cincin atau burung merpati hutan

Burung merpati dan burung dara paling lazim dan penting di antara semua burung dalam Kitab Suci. Orang miskin, yang tidak mampu mempersembahkan domba atau kambing, boleh mempersembahkan dua ekor burung merpati kepada Tuhan. Jenis-jenis burung ini sebenarnya banyak yang dijadikan burung peliharaan. Di Palestina terdapat berbagai jenis burung merpati. Ada pula yang tinggal di situ hanya selama musim dingin. Burung dara lembut suaranya dan jinak sehingga dijadikan ungkapan yang tepat untuk menyatakan kasih sayang, seperti dalam Kidung Agung
  • Ayam Hutan
Ayam hutan batu karang

Ayam hutan, mungkin mencakup tiga jenis ayam: Ayam Hutan Batu Karang, Ayam Hutan Padang Gurun dan Ayam Hutan Hitam. Ayam hutan menjadi burung buruan yang digemari dan telurnya biasa dimakan orang. Daud, ketika dikejar oleh Saul, menggambarkan dirinya sedang diburu "seperti seekor ayam hutan di gunung-gunung" (1 Sam 26:20)

  • Burung Rajawali dan Burung Nazar
Burung nazar-griffon

Kata yang biasanya diterjemahkan "rajawali" mencakup burung rajawali yang sesungguhnya maupun burung Nazar-Griffon. Dari kejauhan, kedua burung ini tampak serupa. Burung nazarlah yang berkerumun di angkasa, siap menyerbu bangkai, walaupun "burung rajawali" dalam Matius 24:28 juga dipakai menggambarkan kekuasaan Romawi. Kekuatan dan tenaga burung rajawali ditunjukan oleh dua ayat yang sangat terkenal ini: "Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya" (Yes 40:31) dan "masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali" (Mzm 103:5)
  • Burung Hantu
Burung hantu kecil

Di antara burung-burung hantu yang terdapat di Palestina, burung hantu rajawalilah yang paling besar. Yang paling banyak dijumpai ialah burung hantu hutan (berwarna kuning-coklat),dalam Alkitab, habitat burung hantu melambangkan tempat yang sunyi dan terlantar (Yes 34:15)
  • Burung Bangau


Burung bangau dari tempat mereka mencari makan selama musim dingin di Arab dan Afrika, Bangau Putih dan Bangau Hitam setiap tahun terbang ke utara melewati Palestina. Burung bangau putih, lewat dengan jumlah paling besar dan paling sering terlihat. Nabi Yeremia (8:7) memberikan sebuah pelajaran dari kenyataan bahwa "burung bangau berpegang pada waktu kembalinya" (maksudnya tahu waktu yang tepat untuk berbuat sesuatu).


Sumber: Handbook To The Bible, terbitan Kalam Hidup

Kamis, 31 Oktober 2019

BARUKH





Barukh adalah teman dan juru tulis Yeremia. Allah berfirman kepada Yeremia, yang kemudian mendiktekan pesan Tuhan itu kepada Barukh. Barukh menuliskannya di atas sebuah perkamen (gulungan kertas/kulit). Pada zBarukh adalah teman dan juru tulis Yeremia. Allah berfirman kepada Yeremia, yang kemudian mendiktekan pesan Tuhan itu kepada Barukh. Barukh menuliskannya di atas sebuah perkamen (gulungan kertas/kulit). Pada zaman itu, sedikit sekali orang yang dapat membaca atau menulis. Jadi, Barukh termasuk orang yang istimewa.


Yeremia tidak diperbolehkan pergi ke Bait Allah. Ia pun menyuruh Barukh pergi ke sana untuk membacakan pesan Tuhan itu kepada orang banyak. Pesan itu adalah nubuat tentang apa yang akan terjadi atas Yerusalem.

Sesudah itu, Barukh dan Yeremia terpaksa bersembunyi karena raja mencari mereka untuk ditangkap. Di kemudian hari, mereka berdua diangkut sebagai tahanan ke Mesir. Pada saat itu Barukh diterpa kekhawatiran tentang nasibnya. Allah pun menyampaikan pesan khusus kepada Yeremia untuk Barukh, “Aku akan melindungi engkau ke mana pun engkau pergi”



(Baca kisah Barukh dalam Yer. 32:6-16; 36:1-32; 43:1-7.)

Sumber : Kisah Tokoh-tokoh Unik dalam Alkitab, terbitan Kalam Hidup

Selasa, 29 Oktober 2019

Tumbuh-Tumbuhan dalam Alkitab


Ada beberapa jenis tumbuh-tumbuhan yang sering disebut dalam Alkitab. Sebagian besar dari  tumbuh-tumbuhan itu, misalnya pohon ara, pohon delima, pohon zaitun, dan pohon anggur sudah terkenal sehingga mudah dikenali. Disini akan membahas beberapa tanaman yang menarik dan penting.

Buah Kurma

Buah kurma yang terkenal adalah buah sejenis pohon palem yang disebut palem kurma (Phoenix dactylifera), tumbuh di oasis di Sinai dan di daerah-daerah yang lebih panas di Palestina. Palem juga menjadi salah satu simbol bangsa Israel. Ketika Tuhan Yesus diarak masuk kota Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai, orang banyak membawa ranting-ranting pohon palem.

Buah Ara

Buah ara penting pada zaman Alkitab. Pohon Ara (Ficus cacira) sering ditemukan dipinggir jalan dan di dekat rumah-rumah, juga disekitar kebun anggur. Pohon ara sering disebutkan dalam Alkitab, dan Tuhan Yesus menggunakan pohon ara dalam beberapa perumpamaan dan ilustrasi-Nya. Jenis pohon ara yang dipanjat oleh Zakeus untuk dapat melihat Tuhan Yesus adalah jenis Ficus sycomorus yang berdaun rindang.(Lukas 19:4)

Gandum

Gandum menghasilkan tepung dan roti yang terbaik, sedangkan sekoi (sejenis gandum) adalah makanan petani miskin. Tepung gandum digunakan oleh para imam Ibrani dalam memberikan persembahan kepada Allah.

Murad

Murad (Mytrus communis) kadang-kadang ditemukan dalam semak belukar di Palestina. Menurut tradisi, pada Hari Raya Pondok Daun orang Yahudi menggunakan semak ini untuk membuat pondok-pondok, seperti yang tercantum dalam Nehemia 8:16. Nabi Yesaya menggambarkan pohon murad sebagai pohon yang sedap dipandang dan akan menggantikan semak duri di padang pasir (Yesaya 41:19; 55:13)

Bunga Badam

Bungan badam (Prunus dulcis) indah berwarna putih, kadang-kadang ada juga yang berwarna merah muda di Palestina. pohon dan buah nya sering disebut dalam Alkitab. mungkin yang paling terkenal ialah tongkat Harun, dari batang pohon badam, yang berbunga dan berbuah dalam satu malam (Bilangan 17:8)

Pohon Zaitun

Pohon zaitun (Olea europaea) adalah salah satu pohon utama di Palestina zaman dahulu, yang buahnya dimakan sebagai asinan/acar. Tetapi yang lebih berharga lagi ialah minyak zaitun, yang merupakan hasil dari perasan buahnya. Dalam Alkitab, minyak digunakan untuk mengurapi orang, pertanda orang itu dikhususkan bagi sebuah tugas istimewa. Oleh karena itu, minyak zaitun menjadi simbol pengurapan Roh Kudus.

Pohon Delima

Warna merah cerah bunga pohon delima (Punica granatum) kontras dengan warna hijau tua daun-daunnya. Dalam Keluaran 28:33 kita membaca bahwa ujung gamis para imam besar harus dihias dengan buah-buah delima yang dibuat dari kain ungu tua, ungu muda, dan kirmizi. Buah delima juga digunakan untuk menghias tiang-tiang penyangga di dalam Bait Allah yang didirikan raja Salomo (1 Raja-Raja 7:20)

Pohon Aras

Pohon aras yang terkenal dari Libanon (Cedrus libani) adalah sejenis pohon cemara yang sangat besar dan hanya tumbuh di pegunungan Libanon. Batang pohon ini digunakan sebagai bahan bagunan Bait Allah yang didirikan Raja Salomo (1 Raja-Raja 5:6-10). Bagian dalam bait Allah itu dipapani dengan kayu aras yang diukir indah dan berlapis emas. Balok-balok araslah penyangga atapnya.

Pohon Terbantin

Pada zaman Alkitab terdapat hutan pohon terbantin, sejenis jati di pegunungan Palestina. Mungkin jenis pohon inilah yang membentuk "hutan kecil" dan dijadikan tempat pemujaan berhala serta perbuatan asusila yang dikutuk oleh para nabi.

Papirus

Papirus adalah nama semacam kertas kuno, dan tumbuhan yang menjadi bahan kertas itu. Batangnya segi tiga, disayat-sayat memanjang lalu disusun dua lapis dan ditempa bersama-sama untuk membuat kertas. Banyak bagian dari Alkitab ditulis pada papirus.

Pohon Kemenyan

Batang pohon kemenyan (Boswellia) mempunyai kulit yang tipis dan terkelupas.Bila batang pohon disayat, mengalirlah resin (semacam getah damar) berwarna kehijau-hijauan. Kemenyan, dengan emas dan mur, dipersembahkan kepada Tuhan Yesus oleh orang-orang majus.

Duri dan Onak

Banyak sekali tumbuh di tanah-tanah gersang seperti Palestina. Tuhan Yesus mungkin teringat akan tumbuhan ini, ketika Ia menyampaikan perumpamaan mengenai seorang penabur (Lukas 8). Para petani mengumpulkan tanaman-tanaman berduri ini untuk dibakar, sebagai gambaran yang sering digunakan dalam Alkitab untuk menunjukan nasib orang jahat.

Ketumbar

Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah sejenis rempah yang tumbuh setahun sekali. Orang Israel sudah mengenalnya di Mesir, karena mereka mengatakan manna - makanan mereka di padang gurun itu - tampaknya seperti biji ketumbar (Keluaran 16:31).

Inggu

Inggu (Ruta graveolens) adalah tumbuhan perdu pendek. Dalam Alkitab hanya disebutkan sekali saja, yaitu ketika Tuhan Yesus menegor orang Farisi, karena mereka membayar persepuluhan sampai dari inggu juga, tetapi mengabaikan hal-hal yang lebih rohani (Lukas 11:42).


Sumber : Handbook Toh The Bible, terbitan Kalam Hidup

Kamis, 24 Oktober 2019

Referensi Buku PENDIDIKAN terbitan Kalam Hidup

1. 52 METODE MENGAJAR - Dr. F. Thomas Edison, M.Si.




Mengajar, mendidik, dan melatih bukanlah tugas yang gampang, yang dapat dilakukan secara asal-asalan. Itu adalah tugas yang mulia dan agung; amat penting serta strategis untuk membangun masa depan generasi muda dan membangun bangsa. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya, seorang pendidik sangat perlu menyampaikan materi pembelajaran secara jelas, berwibawa, meyakinkan, dan menyenangkan.

Untuk maksud itulah, buku 52 Metode Mengajar: Mengangkat Harkat dan Martabat Pendidik Menjadi Berwibawa dan Terhormat ini diterbitkan. Di dalamnya diuraikan berbagai hal tentang mengajar dan belajar; perbedaan antara metode, model, strategi, dan pendekatan dalam belajar; pentingnya penguasaan metode mengajar; pemilihan metode mengajar; juga metode-metode mengajar. Apalagi, mengajar, mendidik, dan melatih tidak pernah berhenti sepanjang ada generasi muda yang lahir ke dunia ini.

Intinya, pendidik perlu menguasai berbagai metode mengajar agar pembelajaran berlangsung dalam suasana yang efektif, menarik, dan tidak membosankan peserta didik. Metode mengajar yang tepat akan membuat materi pelajaran itu mudah dimengerti, lama diingat, dan tidak mudah dilupakan.

Dengan demikian, buku ini wajib dimiliki oleh semua pendidik yang bertanggung jawab bagi kemajuan pendidikan di Indonesia untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang berwibawa, cerdas, bermartabat, dan terhormat.

Buku ini didedikasikan kepada para pendidik, yaitu para guru, dosen, penceramah, tutor, dan lain-lainnya, serta kepada calon pendidik Indonesia yang masih belajar di lembaga-lembaga pendidik tenaga kependidikan, seperti Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), fakultas pendidikan pada universitas, dan sekolah-sekolah tinggi yang mendidik tenaga-tenaga pendidik untuk berbagai mata pelajaran atau mata kuliah.


Untuk maksud itulah, buku 52 Metode Mengajar: Mengangkat Harkat dan Martabat Pendidik Menjadi Berwibawa dan Terhormat ini diterbitkan. Di dalamnya diuraikan berbagai hal tentang mengajar dan belajar; perbedaan antara metode, model, strategi, dan pendekatan dalam belajar; pentingnya penguasaan metode mengajar; pemilihan metode mengajar; juga metode-metode mengajar. Apalagi, mengajar, mendidik, dan melatih tidak pernah berhenti sepanjang ada generasi muda yang lahir ke dunia ini.


2. MENDIDIK UNTUK KEHIDUPAN - Dr. F. Thomas Edison, M.Si.




Mendidik Untuk Kehidupan memberi penyadaran tentang sangat pentingnya pendidikan. Lucius Annaeus Seneca (4 SM – 65 M) mengatakan, “Non scholae, sed vitae discimus.” Artinya “Kita belajar bukan untuk sekolah melainkan kita sekolah untuk hidup”. Pendidikan memberikan kecerdasan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta membentuk akhlak yang luhur, moral yang mulia, dan karakter yang terpuji.

Hakikat dari pendidikan adalah mengubah pribadi dan intelektual seseorang menjadi lebih baik, lebih cerdas, lebih cermat, lebih cekatan, lebih bertanggung jawab, lebih menaati norma-norma, dan melaksanakan nilai-nilai kehidupan. Pendidikan bagaikan garam yang memberi kelezatan dan mencegah pembusukan; bagaikan terang yang mengusir kegelapan.

Buku ini menyadarkan setiap pribadi agar memelihara dan mendidik dirinya serta anak-anaknya, memelihara keluarganya dan imannya demi masa depan yang diinginkan. Gunakan sepuluh “tongkat” dalam buku ini untuk mendidik anak-anak Anda.

Buku ini didedikasikan kepada semua guru, dosen, pendeta, pengkhotbah, para orang tua, para pendidik, dan pengajar pada umumnya yang peduli dalam meningkatkan mutu pendidikan Kristen dalam keluarga, di sekolah, dan dalam masyarakat.


 3. MENGAJAR SECARA PROFESIAONAL - B.S. Sidjabat, Ph.D



Sukses dalam mengajar bukan tidak mungkin diraih oleh seorang guru atau pengajar. Namun, hal itu tidak serta-merta terjadi karena di samping diperlukan pemahaman yang tepat mengenai kedudukan dan peran guru, juga dibutuhkan upaya yang tekun dan sungguh-sungguh. Buku Mengajar Secara Profesional hadir untuk membantu para guru mewujudkan kerinduan itu.


Salah satu keunikan buku ini adalah tinjauan teologisnya tentang mengapa seseorang harus mengajar dan apa yang seharusnya diperhatikan oleh guru untuk meninggkatkan kualitas serta kompetensinya. Kompetensi kepribadian dan sosial serta kommpetensi profesional dan pedagosis guru juga turut serta menjadi fokus perhatiannya. 

Buku ini pun mengetengahkan prinsip bagaimana pengajar secara kreatif mengenali peserta didiknya, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menegakkan displin, memotivasi peserta didik supaya giat meningkatkan keberhasilan belajarnya, serta bagaimana guru sepatutnya melaksanakan evaluasi pendidikan dan pembelajaran.


Kedua belas pemikiran dalam buku ini bukan saja terinspirasi oleh ilmu pendidikan, melainkan juga oleh ajakan dan teladan Yesus Kristus, Sang Guru Agung. Oleh sebab itu, buku ini tidak hanya tepat digunakan dalam membantu keberhasilan pelayanan Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam konteks sekolah, tetapi juga dapat meningkatkan mutu Pembinaan Warga Gereja (PWG) dan PWG di perguruan tinggi teologi dan agama Kristen pasti mendapatkan masukan berharga dari buku ini.


4. PENDIDIKAN KRISTEN KONTEKS SEKOLAH - B.S. Sidjabat, Ph.D




Membahas pendidikan Kristen tidak semata-mata hanya berbicara tentang ''"Pendidikan Agama Kristen''' atau PAK, tetapi lebih daripada itu. Dalam konteks sekolah, pendidikan Kristen itu bersifat holistis karena berkaitan dengan hakikat pendidikan, kekristenan, profesionalisme dan panggilan guru atau pendidik, peserta didik, tujuan pendidikan, pengelola pendidikan, bahkan seluruh unsur yang ada dilingkungan pendidikan itu sendiri.

Melalui bahasa yang lugas dan sederhana, tetapi padat dan sangat bernas, penulis ''"sebagai salah satu pakar di bidang pendidikan- memberikan ''"pesan''' yang sangat berharga bagi seluruh komponen dalam pendidikan Kristen untuk semakin memahami fungsi serta perannya dalam dunia pendidikan konteks sekolah. Apalagi, pendidikan yang dimaksud menyandang nama ''"Kristen''' di belakangnya.

Dengan demikian, sangat tepat jika buku ini dimiliki dan dibaca oleh calon guru, guru atau pendidik, serta pengelola dan pemerhati pendidikan Kristen.
Melalui bahasa yang lugas dan sederhana, tetapi padat dan sangat bernas, penulis ''"sebagai salah satu pakar di bidang pendidikan- memberikan ''"pesan''' yang sangat berharga bagi seluruh komponen dalam pendidikan Kristen untuk semakin memahami fungsi serta perannya dalam dunia pendidikan konteks sekolah. Apalagi, pendidikan yang dimaksud menyandang nama ''"Kristen''' di belakangnya.


5. PENDIDIKAN NILAI-NILAI KRISTIANI - Dr. F. Thomas Edison, M.Si.




Norma dan nilai adalah dua sisi yang berbeda. Norma adalah aturan, ukuran, atau kaidah yang mengikat warga masyarakat yang dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendalian ukuran. Adapun nilai (value) berarti sifat-sifat atau hal-hal yang penting dan berguna bagi kemanusiaan, sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuaihakikatnya.

Dalam pendidikan Kristen, para pendidik atau para pendeta kerap kali mengajar atau berkhotbah hanya mengutarakan norma, tidak sampai pada penanaman nilai.

Melalui buku Pendidikan Nilai-Nilai Kristiani ini, penulis mengulas tentang tujuan, fungsi, manfaat, pengertian, filosofi, dan arah pendidikan nilai. Selain itu, dibahas pula aspek ontologi, aspek epistemologi , serta aspek aksiologi, prinsip, pendekatan, dan implementasi pendidikan nilai. Tidak hanya itu, penulis juga menggali nilai-nilai kristiani dalam kitab-kitab injil berikut contoh-contohnya. Pada bagian akhir dilampirkan juga contoh implementasi nilai-nilai kristiani dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 

Buku ini didedikasikan kepada semua guru, dosen, pendeta, pengkhotbah, para orang tua, serta para pendidik dan pengajar pada umumnya yang rindu untuk memajukan pendidikan dan berhasrat meningkatkan mutu didikan, ajaran, dan khotbahnya. 


Buku ini sangat menolong pembaca, sebagai acuan melaksanakan tugasnya.
Dalam pendidikan Kristen, para pendidik atau para pendeta kerap kali mengajar atau berkhotbah hanya mengutarakan norma, tidak sampai pada penanaman nilai.


6. PENDIDIKAN YANG KRISTIANI - David I. Smith




Bagaimana iman dapat membentuk proses pengajaran secara actual? Bagaimana iman Kristen dapat menjadi suluh bagi kita selaku para pendidik dalam proses pedagogi yang berlansung di kelas? Sebenarnya, adakah cara untuk melihat lebih jauh melampaui perspektif-perspektif kristiani dan merancang pengajaran itu sendiri sebagai sesuatu yang kristiani sehingga nilai-nilai kekristenan bukan menjadi asesoris muatan pengajaran semata?


Sudah sejak lama para pendidik Kristen merenungkan muatan pengajaran ideal seperti apa yang seharusnya disampaikan di kelas. Namun, rasanya kita masih jauh dari berhasil dalam merumuskan seperti apa sebuah proses pengajaran yang kristiani itu. Selain itu, tidak banyak pemikiran akademis yang tercurah untuk menjawab masalah tersebut. Akibatnya, pertanyaan-pertanyaan di atas tidak kunjung terjawab.


Dalam buku ini, David I. Smith menunjukkan bagaimana iman itu dapat dan harus memainkan peran penting dalam membentuk pedagogi dan pengalaman belajar para peserta didik kita. Di dalamnya, berbagai tindakan pengajaran sehari-hari dianalisis secara nyata berdasarkan perspektif kristiani yang kritis.


Buku ini sangat tepat bagi para guru, dosen, dan praktisi pendidikan Kristen lainnya yang peduli pada proses belajar-mengajar, yang ingin melihat bagaimana pendidikan yang kristiani itu dapat diwujudkan secara maksimal dan membuahkan hasil yang nyata.

7. YESUS SANG GURU AGUNG - Kajian Teologis Berdasarkan Injil Yohanes - Dr. Socratez. S. Yoman


Buku ini merupakan kajian teologis terhadap Injil Yohanes yang menyoroti pribadi Yesus sebagai Sang Guru Agung. Di dalamnya diulas secara lugas dan mendalam tentang pribadi Yesus, isi pengajaran-Nya, serta pola pendekatan yang diterapkan-Nya. 

Dengan demikian, Anda khususnya para guru- dapat belajar untuk lebih mendalami dan menggali hal tersebut untuk diaplikasikan pada dunia pendidikan pada masa sekarang.

Yesus Sang Guru Agung mengajarkan hal ini kepada murid-murid-Nya, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu” (Yoh. 13:13-15).

Pengajaran Yesus dengan teladan dan tindakan nyata itu merupakan pengajaran yang sangat kuat dan berdampak besar dalam kehidupan murid-murid-Nya. Dengan demikian, Anda yang berguru kepada Yesus Sang Guru Agung pun tentunya dapat melakukan hal yang sama kepada murid-murid Anda!



Referensi Buku PENDIDIKAN terbitan Kalam Hidup

1. 52 METODE MENGAJAR - Dr. F. Thomas Edison, M.Si. Mengajar, mendidik, dan melatih bukanlah tugas yang gampang, yang d...