1. 52 METODE MENGAJAR - Dr. F. Thomas Edison, M.Si.
Mengajar, mendidik, dan melatih
bukanlah tugas yang gampang, yang dapat dilakukan secara asal-asalan. Itu
adalah tugas yang mulia dan agung; amat penting serta strategis untuk membangun
masa depan generasi muda dan membangun bangsa. Oleh sebab itu, dalam
pelaksanaannya, seorang pendidik sangat perlu menyampaikan materi pembelajaran
secara jelas, berwibawa, meyakinkan, dan menyenangkan.
Untuk maksud itulah, buku 52 Metode Mengajar: Mengangkat Harkat dan Martabat
Pendidik Menjadi Berwibawa dan Terhormat ini diterbitkan. Di dalamnya diuraikan
berbagai hal tentang mengajar dan belajar; perbedaan antara metode, model,
strategi, dan pendekatan dalam belajar; pentingnya penguasaan metode mengajar;
pemilihan metode mengajar; juga metode-metode mengajar. Apalagi, mengajar,
mendidik, dan melatih tidak pernah berhenti sepanjang ada generasi muda yang
lahir ke dunia ini.
Intinya, pendidik perlu menguasai berbagai metode mengajar agar pembelajaran
berlangsung dalam suasana yang efektif, menarik, dan tidak membosankan peserta
didik. Metode mengajar yang tepat akan membuat materi pelajaran itu mudah
dimengerti, lama diingat, dan tidak mudah dilupakan.
Dengan demikian, buku ini wajib dimiliki oleh semua pendidik yang bertanggung
jawab bagi kemajuan pendidikan di Indonesia untuk menciptakan generasi muda
Indonesia yang berwibawa, cerdas, bermartabat, dan terhormat.
Buku ini didedikasikan kepada para pendidik, yaitu para guru, dosen,
penceramah, tutor, dan lain-lainnya, serta kepada calon pendidik Indonesia yang
masih belajar di lembaga-lembaga pendidik tenaga kependidikan, seperti Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), fakultas pendidikan pada
universitas, dan sekolah-sekolah tinggi yang mendidik tenaga-tenaga pendidik
untuk berbagai mata pelajaran atau mata kuliah.
Untuk maksud itulah, buku 52 Metode Mengajar: Mengangkat Harkat dan Martabat
Pendidik Menjadi Berwibawa dan Terhormat ini diterbitkan. Di dalamnya diuraikan
berbagai hal tentang mengajar dan belajar; perbedaan antara metode, model,
strategi, dan pendekatan dalam belajar; pentingnya penguasaan metode mengajar;
pemilihan metode mengajar; juga metode-metode mengajar. Apalagi, mengajar,
mendidik, dan melatih tidak pernah berhenti sepanjang ada generasi muda yang
lahir ke dunia ini.
2. MENDIDIK UNTUK KEHIDUPAN - Dr. F. Thomas Edison, M.Si.
Mendidik Untuk Kehidupan memberi
penyadaran tentang sangat pentingnya pendidikan. Lucius Annaeus Seneca (4 SM –
65 M) mengatakan, “Non scholae, sed vitae discimus.” Artinya “Kita belajar
bukan untuk sekolah melainkan kita sekolah untuk hidup”. Pendidikan memberikan
kecerdasan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta membentuk akhlak
yang luhur, moral yang mulia, dan karakter yang terpuji.
Hakikat dari pendidikan adalah mengubah pribadi dan intelektual seseorang
menjadi lebih baik, lebih cerdas, lebih cermat, lebih cekatan, lebih
bertanggung jawab, lebih menaati norma-norma, dan melaksanakan nilai-nilai
kehidupan. Pendidikan bagaikan garam yang memberi kelezatan dan mencegah
pembusukan; bagaikan terang yang mengusir kegelapan.
Buku ini menyadarkan setiap pribadi agar memelihara dan mendidik dirinya serta
anak-anaknya, memelihara keluarganya dan imannya demi masa depan yang
diinginkan. Gunakan sepuluh “tongkat” dalam buku ini untuk mendidik anak-anak
Anda.
Buku ini didedikasikan kepada semua guru, dosen, pendeta, pengkhotbah, para
orang tua, para pendidik, dan pengajar pada umumnya yang peduli dalam
meningkatkan mutu pendidikan Kristen dalam keluarga, di sekolah, dan dalam
masyarakat.
3. MENGAJAR
SECARA PROFESIAONAL - B.S. Sidjabat, Ph.D
Sukses dalam mengajar bukan tidak mungkin diraih
oleh seorang guru atau pengajar. Namun, hal itu tidak serta-merta terjadi
karena di samping diperlukan pemahaman yang tepat mengenai kedudukan dan peran
guru, juga dibutuhkan upaya yang tekun dan sungguh-sungguh. Buku Mengajar
Secara Profesional hadir untuk membantu para guru mewujudkan kerinduan itu.
Salah satu keunikan buku ini adalah tinjauan teologisnya tentang mengapa
seseorang harus mengajar dan apa yang seharusnya diperhatikan oleh guru untuk
meninggkatkan kualitas serta kompetensinya. Kompetensi kepribadian dan sosial
serta kommpetensi profesional dan pedagosis guru juga turut serta menjadi fokus
perhatiannya.
Buku ini pun mengetengahkan prinsip bagaimana pengajar secara
kreatif mengenali peserta didiknya, menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif, menegakkan displin, memotivasi peserta didik supaya giat meningkatkan
keberhasilan belajarnya, serta bagaimana guru sepatutnya melaksanakan evaluasi
pendidikan dan pembelajaran.
Kedua belas pemikiran dalam buku ini bukan saja terinspirasi oleh ilmu
pendidikan, melainkan juga oleh ajakan dan teladan Yesus Kristus, Sang Guru
Agung. Oleh sebab itu, buku ini tidak hanya tepat digunakan dalam membantu
keberhasilan pelayanan Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam konteks sekolah,
tetapi juga dapat meningkatkan mutu Pembinaan Warga Gereja (PWG) dan PWG di
perguruan tinggi teologi dan agama Kristen pasti mendapatkan masukan berharga
dari buku ini.
4. PENDIDIKAN KRISTEN KONTEKS SEKOLAH - B.S. Sidjabat, Ph.D
Membahas pendidikan Kristen tidak semata-mata
hanya berbicara tentang ''"Pendidikan Agama Kristen''' atau PAK, tetapi
lebih daripada itu. Dalam konteks sekolah, pendidikan Kristen itu bersifat
holistis karena berkaitan dengan hakikat pendidikan, kekristenan,
profesionalisme dan panggilan guru atau pendidik, peserta didik, tujuan
pendidikan, pengelola pendidikan, bahkan seluruh unsur yang ada dilingkungan
pendidikan itu sendiri.
Melalui bahasa yang lugas dan sederhana, tetapi padat dan sangat bernas,
penulis ''"sebagai salah satu pakar di bidang pendidikan- memberikan
''"pesan''' yang sangat berharga bagi seluruh komponen dalam pendidikan
Kristen untuk semakin memahami fungsi serta perannya dalam dunia pendidikan
konteks sekolah. Apalagi, pendidikan yang dimaksud menyandang nama
''"Kristen''' di belakangnya.
Dengan demikian, sangat tepat jika buku ini dimiliki dan dibaca oleh calon
guru, guru atau pendidik, serta pengelola dan pemerhati pendidikan Kristen.
Melalui bahasa yang lugas dan sederhana, tetapi padat dan sangat bernas,
penulis ''"sebagai salah satu pakar di bidang pendidikan- memberikan
''"pesan''' yang sangat berharga bagi seluruh komponen dalam pendidikan
Kristen untuk semakin memahami fungsi serta perannya dalam dunia pendidikan
konteks sekolah. Apalagi, pendidikan yang dimaksud menyandang nama
''"Kristen''' di belakangnya.
5. PENDIDIKAN NILAI-NILAI KRISTIANI - Dr. F. Thomas Edison, M.Si.
Norma dan nilai adalah dua sisi yang
berbeda. Norma adalah aturan, ukuran, atau kaidah yang mengikat warga
masyarakat yang dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendalian ukuran.
Adapun nilai (value) berarti sifat-sifat atau hal-hal yang penting dan berguna
bagi kemanusiaan, sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuaihakikatnya.
Dalam pendidikan Kristen, para pendidik atau para pendeta kerap kali mengajar
atau berkhotbah hanya mengutarakan norma, tidak sampai pada penanaman nilai.
Melalui buku Pendidikan Nilai-Nilai Kristiani ini, penulis mengulas tentang
tujuan, fungsi, manfaat, pengertian, filosofi, dan arah pendidikan nilai.
Selain itu, dibahas pula aspek ontologi, aspek epistemologi , serta aspek
aksiologi, prinsip, pendekatan, dan implementasi pendidikan nilai. Tidak hanya
itu, penulis juga menggali nilai-nilai kristiani dalam kitab-kitab injil
berikut contoh-contohnya. Pada bagian akhir dilampirkan juga contoh
implementasi nilai-nilai kristiani dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
Buku ini didedikasikan kepada semua guru, dosen, pendeta, pengkhotbah,
para orang tua, serta para pendidik dan pengajar pada umumnya yang rindu untuk
memajukan pendidikan dan berhasrat meningkatkan mutu didikan, ajaran, dan
khotbahnya.
Buku ini sangat menolong pembaca, sebagai acuan melaksanakan
tugasnya.
Dalam pendidikan Kristen, para pendidik atau para pendeta kerap kali mengajar
atau berkhotbah hanya mengutarakan norma, tidak sampai pada penanaman nilai.
6. PENDIDIKAN YANG KRISTIANI - David I. Smith
Bagaimana iman dapat membentuk proses
pengajaran secara actual? Bagaimana iman Kristen dapat menjadi suluh bagi kita
selaku para pendidik dalam proses pedagogi yang berlansung di kelas?
Sebenarnya, adakah cara untuk melihat lebih jauh melampaui
perspektif-perspektif kristiani dan merancang pengajaran itu sendiri sebagai
sesuatu yang kristiani sehingga nilai-nilai kekristenan bukan menjadi asesoris
muatan pengajaran semata?
Sudah sejak lama para pendidik Kristen merenungkan muatan pengajaran ideal
seperti apa yang seharusnya disampaikan di kelas. Namun, rasanya kita masih
jauh dari berhasil dalam merumuskan seperti apa sebuah proses pengajaran yang
kristiani itu. Selain itu, tidak banyak pemikiran akademis yang tercurah untuk
menjawab masalah tersebut. Akibatnya, pertanyaan-pertanyaan di atas tidak
kunjung terjawab.
Dalam buku ini, David I. Smith menunjukkan bagaimana iman itu dapat dan harus
memainkan peran penting dalam membentuk pedagogi dan pengalaman belajar para
peserta didik kita. Di dalamnya, berbagai tindakan pengajaran sehari-hari
dianalisis secara nyata berdasarkan perspektif kristiani yang kritis.
Buku ini sangat tepat bagi para guru, dosen, dan praktisi pendidikan Kristen
lainnya yang peduli pada proses belajar-mengajar, yang ingin melihat bagaimana
pendidikan yang kristiani itu dapat diwujudkan secara maksimal dan membuahkan
hasil yang nyata.
7. YESUS SANG GURU AGUNG - Kajian Teologis Berdasarkan Injil Yohanes - Dr. Socratez. S. Yoman
Buku ini merupakan kajian teologis terhadap Injil Yohanes yang
menyoroti pribadi Yesus sebagai Sang Guru Agung. Di dalamnya diulas secara
lugas dan mendalam tentang pribadi Yesus, isi pengajaran-Nya, serta pola
pendekatan yang diterapkan-Nya.
Dengan demikian, Anda khususnya para guru-
dapat belajar untuk lebih mendalami dan menggali hal tersebut untuk
diaplikasikan pada dunia pendidikan pada masa sekarang.
Yesus Sang Guru Agung mengajarkan hal ini kepada murid-murid-Nya, “Kamu
menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan
Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu
teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat
kepadamu” (Yoh. 13:13-15).
Pengajaran Yesus dengan teladan dan tindakan nyata itu merupakan pengajaran
yang sangat kuat dan berdampak besar dalam kehidupan murid-murid-Nya. Dengan
demikian, Anda yang berguru kepada Yesus Sang Guru Agung pun tentunya dapat
melakukan hal yang sama kepada murid-murid Anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar