Kamis, 24 Oktober 2019

Referensi Buku PENDIDIKAN terbitan Kalam Hidup

1. 52 METODE MENGAJAR - Dr. F. Thomas Edison, M.Si.




Mengajar, mendidik, dan melatih bukanlah tugas yang gampang, yang dapat dilakukan secara asal-asalan. Itu adalah tugas yang mulia dan agung; amat penting serta strategis untuk membangun masa depan generasi muda dan membangun bangsa. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya, seorang pendidik sangat perlu menyampaikan materi pembelajaran secara jelas, berwibawa, meyakinkan, dan menyenangkan.

Untuk maksud itulah, buku 52 Metode Mengajar: Mengangkat Harkat dan Martabat Pendidik Menjadi Berwibawa dan Terhormat ini diterbitkan. Di dalamnya diuraikan berbagai hal tentang mengajar dan belajar; perbedaan antara metode, model, strategi, dan pendekatan dalam belajar; pentingnya penguasaan metode mengajar; pemilihan metode mengajar; juga metode-metode mengajar. Apalagi, mengajar, mendidik, dan melatih tidak pernah berhenti sepanjang ada generasi muda yang lahir ke dunia ini.

Intinya, pendidik perlu menguasai berbagai metode mengajar agar pembelajaran berlangsung dalam suasana yang efektif, menarik, dan tidak membosankan peserta didik. Metode mengajar yang tepat akan membuat materi pelajaran itu mudah dimengerti, lama diingat, dan tidak mudah dilupakan.

Dengan demikian, buku ini wajib dimiliki oleh semua pendidik yang bertanggung jawab bagi kemajuan pendidikan di Indonesia untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang berwibawa, cerdas, bermartabat, dan terhormat.

Buku ini didedikasikan kepada para pendidik, yaitu para guru, dosen, penceramah, tutor, dan lain-lainnya, serta kepada calon pendidik Indonesia yang masih belajar di lembaga-lembaga pendidik tenaga kependidikan, seperti Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), fakultas pendidikan pada universitas, dan sekolah-sekolah tinggi yang mendidik tenaga-tenaga pendidik untuk berbagai mata pelajaran atau mata kuliah.


Untuk maksud itulah, buku 52 Metode Mengajar: Mengangkat Harkat dan Martabat Pendidik Menjadi Berwibawa dan Terhormat ini diterbitkan. Di dalamnya diuraikan berbagai hal tentang mengajar dan belajar; perbedaan antara metode, model, strategi, dan pendekatan dalam belajar; pentingnya penguasaan metode mengajar; pemilihan metode mengajar; juga metode-metode mengajar. Apalagi, mengajar, mendidik, dan melatih tidak pernah berhenti sepanjang ada generasi muda yang lahir ke dunia ini.


2. MENDIDIK UNTUK KEHIDUPAN - Dr. F. Thomas Edison, M.Si.




Mendidik Untuk Kehidupan memberi penyadaran tentang sangat pentingnya pendidikan. Lucius Annaeus Seneca (4 SM – 65 M) mengatakan, “Non scholae, sed vitae discimus.” Artinya “Kita belajar bukan untuk sekolah melainkan kita sekolah untuk hidup”. Pendidikan memberikan kecerdasan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta membentuk akhlak yang luhur, moral yang mulia, dan karakter yang terpuji.

Hakikat dari pendidikan adalah mengubah pribadi dan intelektual seseorang menjadi lebih baik, lebih cerdas, lebih cermat, lebih cekatan, lebih bertanggung jawab, lebih menaati norma-norma, dan melaksanakan nilai-nilai kehidupan. Pendidikan bagaikan garam yang memberi kelezatan dan mencegah pembusukan; bagaikan terang yang mengusir kegelapan.

Buku ini menyadarkan setiap pribadi agar memelihara dan mendidik dirinya serta anak-anaknya, memelihara keluarganya dan imannya demi masa depan yang diinginkan. Gunakan sepuluh “tongkat” dalam buku ini untuk mendidik anak-anak Anda.

Buku ini didedikasikan kepada semua guru, dosen, pendeta, pengkhotbah, para orang tua, para pendidik, dan pengajar pada umumnya yang peduli dalam meningkatkan mutu pendidikan Kristen dalam keluarga, di sekolah, dan dalam masyarakat.


 3. MENGAJAR SECARA PROFESIAONAL - B.S. Sidjabat, Ph.D



Sukses dalam mengajar bukan tidak mungkin diraih oleh seorang guru atau pengajar. Namun, hal itu tidak serta-merta terjadi karena di samping diperlukan pemahaman yang tepat mengenai kedudukan dan peran guru, juga dibutuhkan upaya yang tekun dan sungguh-sungguh. Buku Mengajar Secara Profesional hadir untuk membantu para guru mewujudkan kerinduan itu.


Salah satu keunikan buku ini adalah tinjauan teologisnya tentang mengapa seseorang harus mengajar dan apa yang seharusnya diperhatikan oleh guru untuk meninggkatkan kualitas serta kompetensinya. Kompetensi kepribadian dan sosial serta kommpetensi profesional dan pedagosis guru juga turut serta menjadi fokus perhatiannya. 

Buku ini pun mengetengahkan prinsip bagaimana pengajar secara kreatif mengenali peserta didiknya, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menegakkan displin, memotivasi peserta didik supaya giat meningkatkan keberhasilan belajarnya, serta bagaimana guru sepatutnya melaksanakan evaluasi pendidikan dan pembelajaran.


Kedua belas pemikiran dalam buku ini bukan saja terinspirasi oleh ilmu pendidikan, melainkan juga oleh ajakan dan teladan Yesus Kristus, Sang Guru Agung. Oleh sebab itu, buku ini tidak hanya tepat digunakan dalam membantu keberhasilan pelayanan Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam konteks sekolah, tetapi juga dapat meningkatkan mutu Pembinaan Warga Gereja (PWG) dan PWG di perguruan tinggi teologi dan agama Kristen pasti mendapatkan masukan berharga dari buku ini.


4. PENDIDIKAN KRISTEN KONTEKS SEKOLAH - B.S. Sidjabat, Ph.D




Membahas pendidikan Kristen tidak semata-mata hanya berbicara tentang ''"Pendidikan Agama Kristen''' atau PAK, tetapi lebih daripada itu. Dalam konteks sekolah, pendidikan Kristen itu bersifat holistis karena berkaitan dengan hakikat pendidikan, kekristenan, profesionalisme dan panggilan guru atau pendidik, peserta didik, tujuan pendidikan, pengelola pendidikan, bahkan seluruh unsur yang ada dilingkungan pendidikan itu sendiri.

Melalui bahasa yang lugas dan sederhana, tetapi padat dan sangat bernas, penulis ''"sebagai salah satu pakar di bidang pendidikan- memberikan ''"pesan''' yang sangat berharga bagi seluruh komponen dalam pendidikan Kristen untuk semakin memahami fungsi serta perannya dalam dunia pendidikan konteks sekolah. Apalagi, pendidikan yang dimaksud menyandang nama ''"Kristen''' di belakangnya.

Dengan demikian, sangat tepat jika buku ini dimiliki dan dibaca oleh calon guru, guru atau pendidik, serta pengelola dan pemerhati pendidikan Kristen.
Melalui bahasa yang lugas dan sederhana, tetapi padat dan sangat bernas, penulis ''"sebagai salah satu pakar di bidang pendidikan- memberikan ''"pesan''' yang sangat berharga bagi seluruh komponen dalam pendidikan Kristen untuk semakin memahami fungsi serta perannya dalam dunia pendidikan konteks sekolah. Apalagi, pendidikan yang dimaksud menyandang nama ''"Kristen''' di belakangnya.


5. PENDIDIKAN NILAI-NILAI KRISTIANI - Dr. F. Thomas Edison, M.Si.




Norma dan nilai adalah dua sisi yang berbeda. Norma adalah aturan, ukuran, atau kaidah yang mengikat warga masyarakat yang dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendalian ukuran. Adapun nilai (value) berarti sifat-sifat atau hal-hal yang penting dan berguna bagi kemanusiaan, sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuaihakikatnya.

Dalam pendidikan Kristen, para pendidik atau para pendeta kerap kali mengajar atau berkhotbah hanya mengutarakan norma, tidak sampai pada penanaman nilai.

Melalui buku Pendidikan Nilai-Nilai Kristiani ini, penulis mengulas tentang tujuan, fungsi, manfaat, pengertian, filosofi, dan arah pendidikan nilai. Selain itu, dibahas pula aspek ontologi, aspek epistemologi , serta aspek aksiologi, prinsip, pendekatan, dan implementasi pendidikan nilai. Tidak hanya itu, penulis juga menggali nilai-nilai kristiani dalam kitab-kitab injil berikut contoh-contohnya. Pada bagian akhir dilampirkan juga contoh implementasi nilai-nilai kristiani dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 

Buku ini didedikasikan kepada semua guru, dosen, pendeta, pengkhotbah, para orang tua, serta para pendidik dan pengajar pada umumnya yang rindu untuk memajukan pendidikan dan berhasrat meningkatkan mutu didikan, ajaran, dan khotbahnya. 


Buku ini sangat menolong pembaca, sebagai acuan melaksanakan tugasnya.
Dalam pendidikan Kristen, para pendidik atau para pendeta kerap kali mengajar atau berkhotbah hanya mengutarakan norma, tidak sampai pada penanaman nilai.


6. PENDIDIKAN YANG KRISTIANI - David I. Smith




Bagaimana iman dapat membentuk proses pengajaran secara actual? Bagaimana iman Kristen dapat menjadi suluh bagi kita selaku para pendidik dalam proses pedagogi yang berlansung di kelas? Sebenarnya, adakah cara untuk melihat lebih jauh melampaui perspektif-perspektif kristiani dan merancang pengajaran itu sendiri sebagai sesuatu yang kristiani sehingga nilai-nilai kekristenan bukan menjadi asesoris muatan pengajaran semata?


Sudah sejak lama para pendidik Kristen merenungkan muatan pengajaran ideal seperti apa yang seharusnya disampaikan di kelas. Namun, rasanya kita masih jauh dari berhasil dalam merumuskan seperti apa sebuah proses pengajaran yang kristiani itu. Selain itu, tidak banyak pemikiran akademis yang tercurah untuk menjawab masalah tersebut. Akibatnya, pertanyaan-pertanyaan di atas tidak kunjung terjawab.


Dalam buku ini, David I. Smith menunjukkan bagaimana iman itu dapat dan harus memainkan peran penting dalam membentuk pedagogi dan pengalaman belajar para peserta didik kita. Di dalamnya, berbagai tindakan pengajaran sehari-hari dianalisis secara nyata berdasarkan perspektif kristiani yang kritis.


Buku ini sangat tepat bagi para guru, dosen, dan praktisi pendidikan Kristen lainnya yang peduli pada proses belajar-mengajar, yang ingin melihat bagaimana pendidikan yang kristiani itu dapat diwujudkan secara maksimal dan membuahkan hasil yang nyata.

7. YESUS SANG GURU AGUNG - Kajian Teologis Berdasarkan Injil Yohanes - Dr. Socratez. S. Yoman


Buku ini merupakan kajian teologis terhadap Injil Yohanes yang menyoroti pribadi Yesus sebagai Sang Guru Agung. Di dalamnya diulas secara lugas dan mendalam tentang pribadi Yesus, isi pengajaran-Nya, serta pola pendekatan yang diterapkan-Nya. 

Dengan demikian, Anda khususnya para guru- dapat belajar untuk lebih mendalami dan menggali hal tersebut untuk diaplikasikan pada dunia pendidikan pada masa sekarang.

Yesus Sang Guru Agung mengajarkan hal ini kepada murid-murid-Nya, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu” (Yoh. 13:13-15).

Pengajaran Yesus dengan teladan dan tindakan nyata itu merupakan pengajaran yang sangat kuat dan berdampak besar dalam kehidupan murid-murid-Nya. Dengan demikian, Anda yang berguru kepada Yesus Sang Guru Agung pun tentunya dapat melakukan hal yang sama kepada murid-murid Anda!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Referensi Buku PENDIDIKAN terbitan Kalam Hidup

1. 52 METODE MENGAJAR - Dr. F. Thomas Edison, M.Si. Mengajar, mendidik, dan melatih bukanlah tugas yang gampang, yang d...