Yesus
mendaki sebuah bukit yang kemudian disebut Bukit “Ucapan Bahagia”. Di situ Ia
bermalam untuk menyepi dan berdoa. Keesokan harinya, Ia memanggil semua
murid-Nya dan memilih dua belas orang untuk dididik menjadi rasul-rasul-Nya.
Mereka mengikuti Yesus ke tempat yang lebih datar. Di situ Ia memberikan
ajaran-ajaran-Nya yang paling panjang tercatat dalam Alkitab, yaitu “Khotbah di
Bukit”, kepada orang banyak.
Yesus
berbicara tentang “Ucapan Bahagia”. Ia menyampaikan pernyataan-pernyataan
singkat yang diawali dengan kata BERBAHAGIALAH.
Pernyataan-pernyataan itu menggambarkan sifat ideal yang diharapkan oleh Yesus
agar dimiliki oleh para pengikut-Nya.
Banyak
orang yang mengasosiasikan “Khotbah di Bukit” dengan Horns of Hattin (‘Tanduk-tanduk Hattin’) di Dataran Tinggi Golan,
Israel. Sayangnya itu lebih didasarkan pada tradisi ketimbang bukti nyata. Di
mana tepatnya Yesus menyampaikan khotbah di bukit itu masih menjadi perdebatan
hingga hari ini. Dari bukit tempat Yesus menyampaikan khotbah-Nya yang terkenal
itu, orang dapat memandang ke Danau Galilea, yang terletak di sebelah selatan
Kapernaum. Bukit itu berada di ketinggian 345 m dari permukaan laut. Puncaknya
berbentuk seperti dua buah kerucut atau tanduk.
The Church of Beautitudes (Gereja Ucapan Bahagia) didirikan pada tahun
1937, persis di puncak bukit tersebut. Banyak biarawan yang tinggal di situ.
Sebagian dari tiap-tiap pengajaran Yesus mengenai “Ucapan Bahagia” itu tertera
di jendela-jendela kubahnya.
Sumber : buku Kisah Kota-Kota Dalam Alkitab terbitan Kalam Hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar